Kepala Perpustakaan UMSIDA Mengemukakan Kunci Keberhasilan Akses Terbuka pada Global Summit di Mexico

Atas undangan cOAlition S, dan di biayai oleh European Science Foundation, Mochammad Tanzil Multazam, Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menjadi panelis dalam sesi yang fokus pada “Governance and Global Federation of Diamond Open Access” di GLOBAL SUMMIT ON DIAMOND OPEN ACCESS. Sesi ini digelar pada 26 Oktober 2023 di Universidad Autónoma del Estado de México.

Foto 1. Presentasi Kepala Perpustakaan UMSIDA pad Global Summit di UAEMEX, Mexico (dari ki-ka, Ana Persic-UNESCO, Sharla Lair -Lyrasis, Tanja Niemann – Coalition Publica, MT Multazam – KaPus UMSIDA, Johan Rooryck -cOAlition S)

Dalam presentasinya, Tanzil mengangkat pengalaman Indonesia dalam menerapkan sistem top-down yang, meski tampaknya tidak berkelanjutan pada awalnya, memegang peranan penting dalam mengakulturasi masyarakat terhadap ekosistem baru. “Ketika sebuah ekosistem berfungsi efektif, individu secara alami akan belajar dan menyesuaikan diri,” jelas Tanzil. Ini menunjukkan pentingnya pemerintah dalam mendukung inisiatif seperti Diamond Open Access journals melalui kebijakan yang mendorong keberlanjutan sistem tersebut.

Foto 2. Jadwal sesi panel Global Summit.

Selanjutnya, Tanzil menekankan bahwa jika ekosistem terbukti bermanfaat, masyarakat akan terus terlibat di dalamnya, bahkan setelah kebijakan awal yang menginsentifkan ekosistem tersebut dicabut. Dia menutup dengan menyerukan pengembangan kebijakan yang mendukung sains terbuka dan jurnal Diamond Open Access, yang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas inisiatif ini.

Selain keterlibatan pemerintah, komunitas berperan penting untuk melakukan edukasi secara massif kepada pengelola jurnal ilmiah. Di Indonesia, peran ini salah satunya di lakukan oleh Relawan Jurnal Indonesia dengan 700 lebih relawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Serta berperan aktif untuk memberikan support terhadap kebutuhan para pengelola jurnal dalam hal teknis seperti DOI, platform pengelolaan jurnal ilmiah, maupun etika dan standar proseduralnya.

Tanzil yang juga merupakan Dewan Pengawas Relawan Jurnal Indonesia menyatakan, jika Indonesia berterima kasih juga kepada infrastruktur Open Access Journal seperti OJS yang dikembangkan PKP, DOI yang dikelola Crossref, serta peralatan pendukung lain yang dikembangkan secara open source. Hal ini memudahkan para pengelola jurnal dalam memberikan layanan terbaiknya.

Panel sesi pleno ini diisi oleh para ahli dan pemimpin pemikiran terkemuka, termasuk Sharla Lair, Senior Strategist untuk Open Access & Scholarly Communication Initiatives di Lyrasis; Tanja Niemann, Executive Director di Érudit sekaligus Co-Founder Coalition Publica; Antonio Sánchez Pereyra dari SciELO; dan Johan Rooryck, Executive Director cOAlition S serta Editor-in-chief dari ‘Glossa: a journal of general linguistics’. Dengan kepemimpinan Ana Persic dari UNESCO sebagai moderator, diskusi ini berhasil memetakan arah baru dan strategi yang akan memperkuat ekosistem akses terbuka global.

Dengan keterlibatannya yang signifikan di summit ini, Tanzil tidak hanya meningkatkan profil internasional UMSidoarjo tetapi juga memberikan kontribusi penting pada dialog global mengenai akses terbuka dan penerbitan ilmiah.

Related Posts

Merajut Keahlian Bersama Nur Maghfirah dan Noor Masudin dalam Bedah Buku Ajar Inshot di UMSIDA

Di tengah tantangan pendidikan selama pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo...

Wawasan Baru Statistik Kesehatan: Dialog Bersama Pakar UMSIDA

Dalam upaya terus menerus untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi statistik...