Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melangsungkan kolaborasi penting dalam acara Sosialisasi Komunikasi Ilmiah dengan topik utama “Akuisisi Pengetahuan Lokal”. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperluas pemahaman mengenai Repositori Ilmiah Nasional (RIN), yang dikelola oleh Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) BRIN.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, 742 bahasa, dan ratusan kelompok etnolinguistik, memiliki kekayaan pengetahuan lokal yang luar biasa. Namun, pengetahuan tersebut sering kali tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga banyak yang hanya diteruskan secara lisan dari generasi ke generasi. Kolaborasi ini menitikberatkan pada upaya untuk mendokumentasikan dan melestarikan pengetahuan lokal tersebut agar tetap relevan dan dapat diakses oleh generasi mendatang.
Program Akuisisi Pengetahuan Lokal
Dalam sosialisasi tersebut, salah satu fokus utama adalah Program Akuisisi Pengetahuan Lokal yang dikelola oleh BRIN. Program ini bertujuan untuk mengonversi pengetahuan lokal yang selama ini tersebar secara lisan menjadi bentuk dokumentasi ilmiah yang dapat diakses secara luas. Pengetahuan yang dikonversi dapat berupa buku dan karya audiovisual yang menyajikan kekayaan budaya, adat istiadat, serta teknologi tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, komunitas budaya, hingga masyarakat umum yang berkontribusi dalam melestarikan pengetahuan lokal. Setiap karya yang didokumentasikan akan disebarluaskan melalui platform repositori terbuka BRIN yang memungkinkan akses publik secara gratis.
Manfaat Repositori Ilmiah Nasional (RIN)
Repositori Ilmiah Nasional (RIN) menjadi pusat penyimpanan data riset dan pengetahuan lokal yang terstruktur dan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak, termasuk akademisi dan peneliti. RIN menggunakan platform Dataverse yang memungkinkan data riset disimpan, dianalisis, serta dibagikan secara aman. Selain itu, RIN juga mematuhi peraturan Wajib Serah dan Wajib Simpan Data, sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Iptek. Hal ini memastikan bahwa setiap data riset yang dihasilkan oleh lembaga penelitian, universitas, dan institusi lainnya terdokumentasi dengan baik untuk kepentingan masa depan.
Keberadaan repositori ini tidak hanya memberikan nilai tambah pada data yang dihasilkan, tetapi juga memfasilitasi kolaborasi antarpeneliti. Keterbukaan akses data penelitian di RIN memperkuat koneksi lintas lembaga dan meningkatkan pengakuan terhadap peneliti dan institusi yang terlibat. Hasil riset yang tersimpan di repositori dapat dicitasi, yang pada akhirnya mendorong lebih banyak penelitian lanjutan dan temuan baru.
Layanan Inovatif Perpustakaan BRIN
Selain sosialisasi tentang Repositori Ilmiah Nasional, kolaborasi ini juga memperkenalkan layanan inovatif yang disediakan oleh Perpustakaan BRIN. Layanan tersebut mencakup:
- Penelusuran Informasi: Akses ke berbagai sumber ilmiah, seperti jurnal, buku, prosiding, dan dataset yang dilanggan oleh BRIN, termasuk SCOPUS, Web of Science, dan JSTOR.
- Layanan Literasi Informasi: Bimbingan penggunaan alat bibliometrik, reference manager, dan visualisasi data untuk membantu peneliti dalam memanfaatkan sumber daya elektronik.
- Layanan Internal dan Eksternal: Layanan ini terbuka bagi peneliti internal BRIN maupun pihak eksternal, termasuk akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang membutuhkan akses informasi dan konsultasi riset.
Layanan-layanan ini ditujukan untuk memfasilitasi riset di Indonesia dan mendorong pengembangan pengetahuan yang lebih inklusif serta berkelanjutan. BRIN juga memberikan kemudahan akses melalui platform digitalnya, seperti ELSA BRIN, yang memungkinkan peneliti dan masyarakat mengakses berbagai sumber daya secara online.
Meningkatkan Literasi dan Inovasi Riset
Sosialisasi Komunikasi Ilmiah yang diadakan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat infrastruktur riset nasional sekaligus pelestarian budaya. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya dokumentasi pengetahuan lokal dan manfaat repositori ilmiah, diharapkan lebih banyak pihak akan terlibat dalam program-program pelestarian pengetahuan lokal. BRIN dan UMSIDA berharap kolaborasi ini dapat mendorong kreativitas para peneliti dalam mengembangkan riset berbasis budaya lokal yang akhirnya akan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen kedua institusi untuk menjaga kekayaan pengetahuan Indonesia sambil mendorong inovasi dan pengembangan riset berbasis pengetahuan lokal, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat riset terkemuka di dunia.