Pada 21 November 2024, Mochammad Tanzil Multazam, Direktur Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reporter Kampus dari A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute. Kegiatan ini berlangsung saat kunjungan delegasi UMSIDA ke kampus tersebut di Kazakhstan pada akhir tahun lalu.
Dalam wawancara tersebut, beliau mengupas berbagai topik, termasuk kolaborasi akademik, pandangan tentang peran mahasiswa dalam dunia akademik, dan kisah inspiratif di balik pendirian Silkroad Research Network.
Menggali Potensi Kolaborasi Akademik
Mochammad Tanzil Multazam mengungkapkan pentingnya kolaborasi dengan Asia Tengah, yang dimulai UMSIDA pada 2020 dengan Uzbekistan. Menurutnya, Asia Tengah memiliki warisan sejarah yang kaya sebagai pusat pengetahuan dunia. “Saya melihat bahwa Asia Tengah sedang bangkit kembali sebagai pemimpin dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam 10 tahun ke depan, saya yakin potensi ini akan berkembang sangat pesat,” jelasnya.
Prinsip Penting untuk Mahasiswa
Dalam pesannya kepada mahasiswa, ia menekankan tiga prinsip utama: transparansi, kejujuran, dan akuntabilitas. “Akademisi bisa salah, tetapi tidak boleh berbohong. Setiap tindakan harus diukur dampaknya dan dipertanggungjawabkan dengan baik,” tegasnya.
Silkroad Research Network: Menghidupkan Kembali Warisan Pengetahuan
Silkroad Research Network didirikan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali sejarah panjang kontribusi ilmuwan Asia Tengah, termasuk Syekh Ibrahim Asmoroqondi, seorang ulama besar yang juga ayah dari Sunan Ampel, salah satu Walisongo. “Syekh Ibrahim meninggalkan dampak besar bagi Indonesia, dan kami ingin merayakan serta memperkuat koneksi intelektual ini melalui kolaborasi riset,” kata Mochammad Tanzil Multazam.
Strategi Publikasi di Jurnal Bereputasi
Saat ditanya mengenai strategi publikasi di jurnal bereputasi, ia menekankan pentingnya integritas. “Hindari plagiarisme, transparan dalam data, dan kutip hanya sumber yang benar-benar Anda baca dan pahami,” sarannya kepada para peneliti muda.
Membangun Kemitraan yang Kuat
Wawancara ini menandai langkah awal untuk memperkuat hubungan antara Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute. “Kami berharap ini menjadi awal dari kemitraan yang bermanfaat dan berkelanjutan,” ujar Mochammad Tanzil Multazam menutup wawancara.
Baca Juga: Direktur Perpustakaan UMSIDA Memberikan Guest Lecture di Kazakhstan
Lihat juga: Video Wawancara Eksklusif Direktur Peprustakaan dengan A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute.