
Judul : Mekanika Jam Astronomi Taqi Al Din Ar Rashid dalam Kitab Al Kawakib Al Durriya fi Wadh Al Bankamal Al Dawriyya
Pengarang : Mada Sanjaya, Utin Sutinah, Dyah Anggraeni
Penerbit : Bolabot
Tahun Terbit : 2024
Buku Mekanika Jam Astronomi Taqi Al-Din Ar-Rashid dalam Kitab Al-Kawakib Al-Durriya fi Wadh’ Al-Bankamat Al-Dawriyya merupakan kajian ilmiah dan historis yang mengungkap kecanggihan teknologi astronomi dalam peradaban Islam abad ke-16 melalui karya fenomenal Taqi Al-Din Ar-Rashid, seorang ilmuwan dan insinyur mesin terkemuka di Kesultanan Utsmaniyah. Ditulis oleh tim peneliti Mada Sanjaya, Utin Sutinah, dan Dyah Anggraeni.
Buku ini memuat telaah komprehensif atas karya Al-Kawakib al-Durriya, sebuah risalah langka yang mendeskripsikan rancangan dan mekanisme jam astronomi mekanik yang digunakan untuk observasi benda-benda langit secara presisi. Buku dibagi dalam empat bab utama. Bab pertama menyajikan biografi Taqi Al-Din Al-Rashid dan kontribusinya dalam bidang astronomi, optika, mekanika, dan rekayasa instrumen ilmiah. Penulis mengulas bagaimana sosok Taqi Al-Din tak kalah penting dibandingkan tokoh-tokoh seperti Copernicus atau Tycho Brahe, namun kerap terabaikan dalam narasi sejarah sains global. Bab kedua memuat analisis mekanika jam astronomi, dimulai dari prinsip-prinsip dasar jam mekanik, peran penting penggerak roda gigi, hingga sistem pengatur waktu yang terintegrasi dengan perhitungan gerak benda langit. Analisis ini disusun berdasarkan pembacaan kritis terhadap isi kitab Al-Kawakib al-Durriya, sekaligus membandingkannya dengan perkembangan horologi Eropa pada periode yang sama.
Bab ketiga merupakan bagian yang sangat bernilai, yakni terjemahan dari teks orisinal kitab Al-Kawakib al-Durriya, yang memuat uraian teknis Taqi Al-Din tentang rancangan dan fungsi berbagai komponen jam astronomi. Terjemahan ini disajikan secara sistematis dan disertai dengan catatan penjelas, sehingga memudahkan pembaca memahami istilah dan logika teknis yang digunakan. Sementara itu, bab keempat melengkapi isi buku dengan manuskrip asli berbahasa Arab dari kitab tersebut, memberi ruang bagi pembaca dan peneliti untuk menelusuri sumber primer secara langsung.
Kelebihan utama buku ini terletak pada pendekatannya yang interdisipliner, memadukan sejarah sains, analisis teknologi, studi naskah, dan penerjemahan kritis. Penulis berhasil mengangkat kembali tokoh dan karya penting dari peradaban Islam, sekaligus menunjukkan bahwa konsep dan teknologi jam mekanik tidak hanya berkembang di Barat, tetapi juga telah dirintis secara ilmiah dan praktis oleh para ilmuwan Muslim. Buku ini sangat direkomendasikan untuk mahasiswa dan peneliti di bidang sejarah ilmu pengetahuan, astronomi klasik, horologi, serta siapa saja yang tertarik pada teknologi dalam Islam. Satu-satunya catatan minor adalah bahwa pemahaman teknis dalam beberapa bagian mungkin memerlukan latar belakang dasar dalam mekanika atau matematika, namun hal ini tidak mengurangi nilai penting dan daya tarik buku secara keseluruhan. Dengan penyajian yang teliti dan konten yang berbobot, buku ini berhasil menghidupkan kembali warisan intelektual Islam yang rasional, canggih, dan inspiratif.