
Judul : Teori Kinetik Gas Al Farabi dalam Maqalah fi Al Khala
Pengarang : Mada Sanjaya
Penerbit : Bolabot
Tahun Terbit : 2021
Buku Teori Kinetik Gas Al-Farabi dalam Maqalah fi Al-Khala karya Mada Sanjaya merupakan sebuah telaah ilmiah yang mendalam mengenai kontribusi Abu Nasr Al-Farabi dalam bidang sains dan filsafat, khususnya dalam kaitannya dengan teori ruang hampa dan bentuk-bentuk geometris
Buku ini disusun dalam tiga bab, bab pertama mengulas biografi singkat Abu Nasr Al-Farabi dan kontribusinya dalam berbagai bidang ilmu. Al-Farabi dikenal sebagai filsuf besar muslim yang dijuluki “Guru Kedua” setelah Aristoteles. Dalam bidang logika, ia memperdalam dan meneruskan warisan logika Aristotelian ke dalam tradisi Islam. Dalam ilmu fisika dan teori alam, Al-Farabi menyoroti konsep ruang, waktu, gerak, dan kekosongan (vakum) yang menjadi dasar bagi spekulasi ilmiah berikutnya. Ia juga menunjukkan perhatian besar terhadap meteorologi, astrologi, dan astronomi, dengan mengkaji gerakan langit dan pengaruh benda-benda langit terhadap bumi. Dalam metafisika, ia mengembangkan teori tentang wujud dan esensi, serta prinsip kausalitas yang menjadi ciri khas pemikiran Islam klasik. Selain itu, Al-Farabi dikenal dalam bidang etika dan politik melalui gagasannya tentang negara utama (al-madinah al-fadhilah), serta dalam bidang musik melalui karya Kitab al-Musiqa al-Kabir yang menunjukkan pemahaman ilmiah terhadap teori bunyi. Tak ketinggalan, kontribusinya dalam trigonometri dan geometri juga sangat penting dalam menjembatani sains Yunani dan Islam.
Bab kedua merupakan hasil terjemahan dari kitab langka Al-Farabi yang berjudul Al-Hiyal al-Ruhaniyyah wa al-Asrar al-Tabi’iyyah fi Daqa’iq al-Ashkal al-Handasiyyah. Dalam bab ini, penulis menerjemahkan dan mengulas bagian-bagian penting dari kitab tersebut, khususnya bagian yang membahas metode penentuan pusat lingkaran. Terjemahan ini tidak hanya bersifat literal, tetapi juga disertai dengan penjelasan filosofis dan matematis yang menunjukkan betapa Al-Farabi telah mengembangkan pendekatan ilmiah yang kompleks dalam memahami geometri dan keteraturannya dalam alam. Penjelasan tentang struktur ruang dan sifat gerakan dalam perspektif Al-Farabi dalam naskah ini memberikan wawasan bahwa filsuf ini telah menyentuh cikal bakal teori kinetik gas yang jauh mendahului penemuan ilmuwan modern.
Bab ketiga menyajikan teks asli berbahasa Arab dari kitab yang telah diterjemahkan tersebut. Penyajian manuskrip dalam bahasa aslinya menjadi nilai tambah karena memberikan kesempatan bagi pembaca yang menguasai bahasa Arab klasik untuk melakukan telaah langsung terhadap naskah primer. Hal ini sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam bidang filsafat Islam dan sejarah sains karena memungkinkan verifikasi, eksplorasi lebih dalam, serta upaya pelestarian warisan ilmiah Islam.
Secara keseluruhan, buku ini merupakan kontribusi penting dalam kajian filsafat dan sejarah sains. Keunggulan utamanya terletak pada pendekatan interdisipliner yang menggabungkan filsafat, fisika, matematika, dan kajian naskah klasik. Penulis juga berhasil mengaitkan pemikiran klasik Al-Farabi dengan teori-teori ilmiah modern, khususnya teori kinetik gas. Meski demikian, buku ini menuntut latar belakang pembaca yang cukup dalam logika, filsafat, dan matematika, sehingga mungkin terasa berat bagi pembaca awam. Beberapa istilah teknis dalam geometri dan fisika juga sebaiknya dijelaskan lebih rinci agar lebih mudah dipahami.
Sebagai kesimpulan, Teori Kinetik Gas Al-Farabi dalam Maqalah fi Al-Khala adalah buku yang layak dibaca oleh para akademisi, mahasiswa pascasarjana, dan siapa saja yang memiliki minat terhadap warisan keilmuan Islam. Dengan terjemahan teks klasik, komentar ilmiah, dan penyajian naskah asli, buku ini berhasil menghadirkan kembali relevansi pemikiran Al-Farabi dalam dunia ilmiah kontemporer. Buku ini mendapatkan nilai resensi 4 dari 5 bintang karena kontribusinya yang sangat penting dalam menggali pemikiran ilmiah klasik dalam kerangka modern.