Sidoarjo, 5 Agustus 2025 – Dalam semangat memperkuat literasi sejak dini, Pustakawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FPIP melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) di Walidah Library, SD Muhammadiyah 1 Pucang Anom, Sidoarjo.
Kegiatan yang berlangsung pada 28 Juli hingga 1 Agustus 2025 ini mengusung tema “Membangun Budaya Literasi Melalui Pengelolaan Koleksi Buku yang Efektif dan Edukatif”. Salah satu fokus utama dari Abdimas ini adalah pelabelan buku literasi sebagai upaya awal untuk penataan koleksi dan memudahkan siswa dalam mengakses bacaan yang sesuai usia dan kebutuhan mereka.
Literasi Bukan Sekadar Membaca

Kepala Perpustakaan UMSIDA menyampaikan bahwa pelabelan buku bukanlah kegiatan teknis semata, tetapi merupakan langkah penting dalam membangun lingkungan belajar yang literat dan inklusif di sekolah dasar. “Kami ingin mendekatkan anak-anak pada buku sejak dini, tidak hanya melalui kegiatan membaca, tetapi juga lewat penataan dan pengenalan yang menyenangkan terhadap koleksi buku di perpustakaan,” ujarnya.
Label Buku, Langkah Kecil Menuju Literasi Besar
Tak hanya sekadar menempel stiker, pelabelan buku yang dilakukan oleh pustakawan dan mahasiswa memiliki tujuan penting: membuat buku-buku lebih mudah ditemukan dan disesuaikan dengan tingkat usia pembaca. Warna dan simbol pada label membantu siswa mengenali bacaan yang cocok bagi mereka, sekaligus menumbuhkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk membaca lebih banyak.
“Pelabelan ini adalah pintu masuk menuju perpustakaan yang ramah anak. Dengan tampilan yang menarik dan sistem yang mudah dipahami, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan tertarik untuk menjelajah dunia buku,” terang Suryo Gigih Prasetyo, S.IIP. MM, pustakawan UMSIDA yang terlibat langsung dalam kegiatan ini bersama rekannya, Hanindia Aisyah Rosanti, S.IIP.
Mahasiswa Turut Belajar dan Mengabdi
Sebanyak enam mahasiswa PGSD UMSIDA terlibat langsung dalam kegiatan ini. Tidak hanya melakukan pelabelan, mereka juga mendapatkan pengalaman nyata dalam mengelola literatur anak, mengklasifikasi koleksi, hingga menata rak sesuai kategori usia dan tema. Proses ini menjadi media belajar praktis sekaligus wujud kontribusi nyata mahasiswa kepada masyarakat.
Salah satu mahasiswa peserta Abdimas, menyampaikan antusiasmenya, “Kami jadi tahu bagaimana proses pengelolaan perpustakaan di sekolah dasar, dan rasanya menyenangkan bisa terlibat langsung dalam menciptakan ruang baca yang nyaman untuk adik-adik di SD Muhammadiyah 1.”

Kolaborasi Akademik dan Sosial
Kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Pucang Anom menyambut baik kegiatan ini dan berharap kerjasama antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah dasar seperti ini bisa terus ditingkatkan. “Kami merasa terbantu, dan anak-anak pun jadi lebih tertarik mengunjungi perpustakaan sekolah,” katanya.
Dengan terlaksananya Abdimas ini, Perpustakaan UMSIDA menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai pusat layanan informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam penguatan literasi di lingkungan masyarakat.
Arah Masa Depan
Program Abdimas ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan literasi UMSIDA yang berorientasi pada pemberdayaan sekolah dan komunitas melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif. Harapannya, kegiatan semacam ini tidak berhenti di satu titik, tetapi bisa menjadi program berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang gemar membaca dan berpikir kritis sejak usia dini.
Baca juga: Menjahit Jejaring Ilmu: Umsida Lanjutkan Kerja Sama dengan Perpustakaan PT Se-Indonesia