UMSIDA, 25 Juli 2025 – Mahasiswa kini tidak harus menempuh skripsi sebagai satu-satunya syarat kelulusan. Melalui kegiatan Online Literacy Class (OLC) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UMSIDA, mahasiswa dan dosen diajak untuk mengenal lebih dalam mengenai beragam alternatif tugas akhir yang sah dan sesuai kebijakan akademik.
Kegiatan yang mengusung tema “Lulus Tanpa Skripsi? Bisa Banget!” ini menghadirkan Rizqi Hasan, S.IIP., pustakawan UMSIDA, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa mahasiswa kini dapat menempuh tugas akhir dalam bentuk lain seperti publikasi ilmiah, proyek lapangan, karya teknologi, desain, atau bentuk lain yang sesuai bidang keilmuan masing-masing.

“UMSIDA memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi melalui bentuk karya yang lebih kontekstual dan aplikatif. Selama memenuhi standar mutu akademik, bentuk tugas akhir bisa beragam, tidak melulu skripsi,” jelas Rizqi dalam sesi OLC.
Dalam kesempatan yang sama, peserta juga dikenalkan dengan UMSIDA Archive, yakni repositori digital institusi yang menjadi wadah penyimpanan, pelestarian, dan publikasi karya ilmiah milik sivitas akademika UMSIDA. Repositori ini memudahkan akses terbuka terhadap karya mahasiswa dan dosen, sekaligus mendorong keterbukaan ilmu pengetahuan dan kolaborasi akademik.
Acara yang berlangsung secara daring ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta, terutama dari kalangan mahasiswa tingkat akhir yang sedang mempersiapkan tugas akhir. Tak sedikit yang mengapresiasi adanya pilihan alternatif yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Sebagai bentuk dokumentasi dan keberlanjutan pembelajaran, mahasiswa dan dosen dapat mendengarkan kembali materi lengkap OLC ini melalui rekaman yang tersedia di berbagai platform berikut:
🎥 YouTube: https://youtu.be/1mqbSF5xxTI
🎧 Spotify: Lulus Tanpa Skripsi? Bisa Banget!
🔊 Noice: https://open.noice.id/catalog/3a9be527-d442-4442-8607-bddde6cfb416
Dengan adanya OLC ini, Perpustakaan UMSIDA tidak hanya berperan sebagai pusat layanan informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendukung transisi menuju sistem pembelajaran yang lebih adaptif dan berdaya saing.