Pada tanggal 28-29 Agustus 2024, bertempat di Vanda Gardenia Hotel Trawas, berlangsung Seminar dan Library Camp 4.0 yang mengusung tema “Penguatan Kompetensi Pustakawan melalui Kolaborasi dan Inovasi di era VUCA.“ Acara ini menjadi momen penting bagi pustakawan dari seluruh Jawa Timur untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi tantangan era yang penuh dengan Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Acara yang berlangsung selama dua hari ini, dihadiri oleh pustakawan dari berbagai instansi di seluruh Jawa Timur. Salah satu diantaranya adalah Perpustakaan UMSIDA yang mengikuti kegiatan tersebut, yang diwakili oleh Irta Fiddinia, S.I.Pust., dan Anita Rohma Fidayanti, S.Sos. Kegiatan ini diawali dengan pidato pembukaan oleh Dr. Drs. Joko Santoso, M.Hum., Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dr. Joko menekankan betapa pentingnya bagi pustakawan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang cepat dan tak terduga serta mengembangkan inovasi yang relevan dalam layanan perpustakaan. Menurutnya, kemampuan untuk terus berinovasi adalah kunci bagi pustakawan untuk tetap relevan dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan dan informasi di Indonesia.
Selain Dr. Joko, seminar ini juga menghadirkan tiga narasumber ternama yang berbagi pengalaman dan strategi dalam pengelolaan perpustakaan di era modern. Dian Puspitasari, S.AP. dari Universitas Muhammadiyah Malang, memaparkan strategi kolaborasi pustakawan dalam membangun jaringan informasi yang kuat. Indah Rahma Chayani, M.A. dari Universitas Airlangga, memberikan wawasan tentang inovasi layanan perpustakaan berbasis teknologi yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan pemustaka. Berlian Eka Kurnia, M.A. dari Universitas Muhammadiyah Jember, menyampaikan pentingnya pengembangan kompetensi pustakawan untuk menghadapi tantangan di era VUCA melalui sistem poin reward dan gamifikasi yang dapat meningkatkan partisipasi dan loyalitas pemustaka.
Diskusi yang intens berlangsung selama acara, di mana para peserta diajak untuk mencari solusi atas ketidakpastian dan kompleksitas dalam pengelolaan perpustakaan. Kolaborasi, baik internal maupun eksternal, disebut sebagai kunci sukses dalam menghadapi tantangan di era ini. Para peserta juga berbagi pengalaman tentang bagaimana inovasi dapat muncul dari tantangan yang dihadapi sehari-hari di perpustakaan.
Hari kedua acara diisi dengan kegiatan outbound yang membuat para peserta semakin fresh dan ceria. Kegiatan ini tidak hanya mempererat ikatan antar pustakawan, tetapi juga menambah semangat mereka untuk kembali ke instansi masing-masing dengan ide-ide baru dan inovatif.
Seminar dan Library Camp 4.0 ini telah berhasil tidak hanya dalam memperkaya pengetahuan para pustakawan, tetapi juga memperkuat jejaring antar mereka. Acara ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa untuk tetap relevan, pustakawan harus terus beradaptasi, berinovasi, dan bekerja sama. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pendidikan dan informasi di Indonesia.