Sidoarjo, 17 Juni 2025 – Aula Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) hari ini berubah menjadi panggung kolaborasi nasional, saat ratusan pustakawan dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul dalam momen istimewa: SILASMA 2025.
Diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (FPPTMA), ajang ini tak sekadar seremoni, melainkan perwujudan nyata semangat kolektif untuk memperkuat jejaring perpustakaan di tengah tantangan era digital. Perpustakaan Umsida, sebagai tuan rumah, tampil hangat menyambut para mitra seprofesi dalam nuansa akrab, penuh gagasan, dan sarat inspirasi.
Kopi, Obrolan, dan Semangat Silaturahmi
Suasana pagi yang cerah dipenuhi gelak tawa dan riuh obrolan hangat para pustakawan. Di sela-sela sesi coffee break sebelum pembukaan, aroma kopi menyeruak bersanding dengan semangat berbagi cerita dan pengalaman. Di sisi aula, stand-stand sponsor seperti Kubuku dan Prospera Buana menambah warna dalam acara berskala nasional ini.
SILASMA 2025 bukan hanya ajang tahunan, tapi juga titik temu gagasan dan langkah strategis antar perpustakaan PTMA. Tahun ini, tema yang diusung pun tak main-main: “The Academic Librarian as Research Partner”, menegaskan posisi pustakawan bukan lagi sekadar penjaga buku, melainkan mitra aktif dalam pengembangan riset kampus.
Sambutan Hangat Umsida untuk Pustakawan Indonesia
Acara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT PMI, yang dalam sambutannya menyampaikan betapa besar kontribusi perpustakaan dan pustakawan dalam menggerakkan roda akademik.

“Perpustakaan bukan lagi hanya soal buku. Ini tentang inovasi, kolaborasi, dan keberanian beradaptasi di era digital,” ujar Prof Hana penuh semangat.
“Kami di Umsida sangat merasakan bagaimana peran strategis pustakawan turut mendorong kualitas institusi, terutama dalam proses akreditasi dan penguatan publikasi ilmiah.”
Lebih dari sekadar menyambut tamu, Umsida memaknai momen ini sebagai ruang membangun sinergi berkelanjutan. “Setelah SILASMA ini usai, semoga tetap terjalin kerja sama antar-kampus yang berdampak nyata bagi kita semua,” tutup Prof Hana, sebelum membuka acara secara resmi.
lihat juga: Perpustakaan UMSIDA Raih Juara Harapan 2 Website Terbaik di FPPTMA AWARD 2024
Simpul Strategis Perpustakaan dan Riset
Forum SILASMA juga menghadirkan sesi seminar nasional dan pemaparan dari tokoh penting. Dr H Widodo Muktiyo dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan pentingnya transformasi perpustakaan sebagai mitra strategis riset dan keilmuan.
Sesi diskusi semakin menguatkan kesadaran kolektif bahwa pustakawan bukan lagi “penjaga sunyi”, melainkan navigator akademik yang siap menyongsong kompleksitas zaman.
Dua narasumber lain yang menghidupkan diskusi adalah Mochammad Tanzil Multazam SH MKn, Kepala Perpustakaan sekaligus dosen hukum Umsida, dan Prof Dr Rahma Sugiahartati MSi, Guru Besar Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP Unair. Keduanya menyuguhkan perspektif tajam dan relevan dalam menempatkan perpustakaan sebagai pusat data, sumber inspirasi, dan mitra riset yang berdaya saing.
SILASMA: Lebih dari Sekadar Musyawarah
Tak hanya musyawarah nasional, kegiatan ini juga mencakup Call for Papers, presentasi riset, hingga diskusi interaktif antar-pustakawan. Semua mengarah pada satu benang merah: penguatan jejaring, peningkatan kompetensi, dan keberlanjutan kolaborasi.

Sebagai simpul silaturahmi sekaligus akselerator kemajuan, SILASMA 2025 di Umsida memberi pesan kuat: perpustakaan PTMA siap berdiri di garis depan transformasi keilmuan, dengan pustakawan sebagai garda yang tak lagi sunyi—tetapi bersuara, berdaya, dan berkolaborasi.